A. Teknologi Informasi
1. Pengertian Teknologi Informasi
Dalam memberikan pengertian para ahli memiliki redaksi yang
berbeda-beda akan tetapi secara subtansi masih bisa dikatan sama. Seperti yang
dikemukakan oleh Everett MR (1986) yang mengatakan bahwa teknologi informasi
merupakan perangkat keras yang bersifat organisatoris dan meneruskan
nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau banyak orang mengumpulkan,
memproses dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak
lain.
Selanjutnya Lucas (2000) menyatakan
bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk
memperoses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, mikro komputer,
komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak, pemroses transaksi,
perangkat lunak lembar kerja (worksheet) dan peralatan komunikasi dan jaringan.
Sedangkan Wawan Wardiana (2000) mengemukakan bahwa teknologi
informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, memanipulasi data berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas.
Dari pendapat-pendapat yang diajukan
oleh para ahli di atas yang sebenarya masih banyak lagi, dapat diambil
kesimpulan bahwa teknologi informasi adalah sebuah alat atau teknologi yang
digunakan untuk memperoleh informasi. Kesimpulan pengertian ini tak lepas dari arti teknologi dan
informasi dalam kamus bahasa Indonesia. Jika teknologi yang dimaksud
menggunakan alat elektronis yang dapat berupa komputer, maka sangat jelas
teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses pengolahan data
berupa informasi dengan menggunakan perangkat komputer yang berfungsi memproses
termasuk menyimpan dan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Pemrosesan data (informasi) dengan melalui perangkat komputer akan berkaitan
dengan perangkat lunak dan perangkat keras, dari dua hal inilah proses
berangsung. Di mana perangkat keras menyangkut dengan alat-alat fisik,
sedangkan perangkat lunak berupa aplikasi yang dimiliki komputer yang bertujuan
untuk mengatur perangkat keras dalam bekerja.
2. Lingkup Teknologi Informasi
Secara umum teknologi informasi
selalu berkaitan dengan dua aspek yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.
Perangkat keras (hardware) menyangkut pada peralatan-peralatan bersifat fisik,
seperti: memory, monitor, keyboard, CPU, mouse, dan lain-lain. Sedangkan
perangkat lunak (software) terkait dengan instruksi-instruksi untuk mengatur
perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi tersebut.
Teknologi informasi terdiri atas
lima bagian yaitu:
1. Teknologi masukan (input technology)
2. Teknologi keluaran (output
technology)
3. Teknologi penyimpan (storage
technology)
4. Teknologi komunikasi ( communication
technology)
5. Mesin pemproses (processing machine)
atau CPU
3. Ciri Informasi
Sejumlah informasi yang biasa kita
dengarkan atau kita peroleh kadang memiliki karakteristik yang berbeda,
tentunya hal itu disesuaikan dengan sumber informasi, bentuk dan jenis
informasi serta untuk apa informasi itu kita cari. Dalam membantu anda untuk
mengenali bagaimana informasi itu bisa kita kenali, maka berikut penjelasan
mengenai ciri-ciri informasi. Deni Darmawan (2001) menjelaskan 6 ciri dari
informasi yang bisa memberikan makna bagi pengguna, diantaranya:
a. Amount of Information (Kuantitas
Informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh suatu prosedur
pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
b. Quality of Information (Kualitas
Informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan
tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
c. Recency of Information (Informasi
Aktual), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu
mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
d. Relevance of Information
(Informasi yang relevan atau sesuai), dalam arti bahwa informasi yang oleh
sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
e. Accuracy of Information
(Ketepatan Informasi), dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan
tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
f. Authenticity of Information
(Kebenaran Informasi), dalam arti bahwa informasi yang dikelola oleh sistem
pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar. Ciri-ciri dari
informasi ini idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika kita akan
merumuskan atau membuat kebijakan tertentu, sehingga tindakan atau aktivitas
yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian informasi yang
dimaksud.
4. komponen-komponen Informasi
Sebuah
informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang
menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu
komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system,
pada dasarnya ada sekitar 8 komponen. Adapun keenam komponen atau jenis
informasi tersebut adalah sebagai berikut.
a. Root of Information, yaitu
komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah
proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini
adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.
b. Bar of Information, merupakan
komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan
dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi
bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca Headline dalam sebuah surat kabar,
maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya,
sehingga maksud dari informasi yang ada pada head line tadi bisa dipahami
secara utuh.
c. Branch of Information, yaitu
komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami.
Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah
ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti Matematika bentuknya adalah
hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang
panjang, biasanya disebut dengan hasil perhitungan. Adapun dalam bidang sosial,
misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan
sesuatu.
d. Stick of Information, yaitu
komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya
informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat
pelengkap (suplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul
ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan untuk menyelesaikan
suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh
informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki
tersebut.
e. Bud of Information, yaitu komponen
informasi yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaannya sangat penting
sehingga dimasa yang akan datang, dalam jangka waktu yang akan datang informasi
ini akan berkembang dan dicari serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai
kebutuhannya. Misalnya
yang termasuk ke dalam komponen ini adalah informasi tentang masa depan,
misalnya bakat dan minat, cikal bakal prestasi seseorang, harapan-harapan yang
positif dari seseorang dan lingkungan.
f. Leaf of Information, yaitu
komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu
menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya
informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi
yang menjelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.
Keenam komponen ini sekaligus menjadi
syarat sehingga sebuah informasi menjadi berkualitas, yaitu berdasarkan data
yng valid dan reliabel, utuh, sumber pertamanya dapat dipercaya, mutakhir,
akurat, dan disimpan sedemikian rupa sehingga mendasari pemahaman seseorang
sepanjang waktu seiring perkembangan zaman sebagai alat pendukung proses
pengambilan keputusan apabila diperlukan.
B. Teknologi Komunikasi
1. Pengertian
Pengertian informasi disimpulkan sebagai sebuah proses
pengolahan data berupa data (informasi) dengan menggunakan perangkat komputer
atau alat elektronik lain yang berfungsi memproses termasuk menyimpan dan
menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Bagaimana dengan
pengertian teknologi komunikasi? Sebagai satu satuan yang membentuk kata
teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Jika komunikasi seperti dalam kamus
bahasa Indonesia diartikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita
antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, jika
arti komunikasi dikaitkan dengan teknologi maka penekanan kata teknologi
komunikasi lebih tertuju kepada kata “media”. Sehingga teknologi komunikasi
didefinisikan sebagai alat (media) yang digunakan untuk melakukan penyampaian
informasi kepada orang lain dengan efektif dan efisien. Lebih jelasnya media
yang dimaksud dapat berupa komputer, teleconferencing, video, animasi,
multimedia interaktif, jaringan internet dan lain-lain.
2. Keterkaitan Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi
Dari definisi teknologi informasi dan teknologi komunikasi pada bagian atas, kita dapat menyatakan bahwa kedua definisi tersebut memiliki keterkaitan antara keduanya. Dengan teknologi informasi lebih menekankan pada proses pengolahan data (informasi), yang dapat berupa masukan data (melalui perangkat keras), menyimpan (dalam CPU) dan menampilan data (print out) dengan menggunakan perangkat elektronik seperti komputer. Sedangkan teknologi komunikasi lebih menekankan pada penggunaan media (seperti komputer) dalam menyampaikan informasi, tentunya dengan mengkomunikasi informasi tersebut secara efektif dan efisien.
Dari definisi teknologi informasi dan teknologi komunikasi pada bagian atas, kita dapat menyatakan bahwa kedua definisi tersebut memiliki keterkaitan antara keduanya. Dengan teknologi informasi lebih menekankan pada proses pengolahan data (informasi), yang dapat berupa masukan data (melalui perangkat keras), menyimpan (dalam CPU) dan menampilan data (print out) dengan menggunakan perangkat elektronik seperti komputer. Sedangkan teknologi komunikasi lebih menekankan pada penggunaan media (seperti komputer) dalam menyampaikan informasi, tentunya dengan mengkomunikasi informasi tersebut secara efektif dan efisien.
C. Pendekatan teknologi informasi
Pendekatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam
pembelajaran kini sedang jadi trend. Sekolah yang mampu akan memasang laptop,
lcd dan internet untuk seluruh kelas. Jika dana kurang maka membuat satu ruang
multi media dalam satu sekolah dianggap sudah memadai.
Bila sarana telah ada, lantas bagaimana kegiatan
pembelajaran dikembangkan ? Sebagian guru berupaya memanfaatkan multi media
untuk pembelajaran. Mereka membuat materi pembelajaran dalam format powerpoint
atau flash. Mereka juga memanfaatkan image, film atau animasi. Alhasil
presentasi mereka menjadi menarik dan menyenangkan.
Apa yang dilakukan para guru tersebut harus kita apresiasi,
apalagi di banyak sekolah jumlah mereka tidak banyak. Namun ke depan
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran harus lebih jauh lagi. Sayang jika TIK hanya
diposisikan sebagai alat presentasi. Guru harus punya konsep yang jelas
bagaimana pendekatan TIK itu harus ia wujudkan dalam pembelajaran.
1. Tujuan Pendekatan TIK
TIK
amat penting dalam dunia modern sekarang. Pendekatan TIK kita terapkan agar
siswa menjadi pribadi yang cerdas dan kritis menghadapi arus informasi global
dari media massa khususnya internet. Sebagai pribadi ia harus mampu mengambil
peluang secara positif dan konstruktif atas kemajuan TIK bagi pengembangan
dirinya dan masyarakatnya.
2. Konsep Pendekatan TIK
Agar tujuan di atas dapat diwujudkan maka konsep
pendekatan TIK dalam pembelajaran seharusnya berorientasi kepada kegiatan
siswa. Guru
harus memberi peluang bagi siswa untuk menerapkan dan mengembangkan penguasaan
TIK dalam mendukung kegiatan belajar mereka.
Pendekatan TIK ini amat sesuai untuk diterapkan dalam model pembelajaran Problem Base Instruction ataupun Cooperative Learning. Dengan perencanaan yang kreatif guru dapat memberikan tugas atau proyek yang harus dikerjakan siswa dengan memanfaatkan TIK sebagai alat kerja maupun sumber informasi.
Secara teknis guru merancang agar melalui tugas atau proyek tersebut siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam :
Pendekatan TIK ini amat sesuai untuk diterapkan dalam model pembelajaran Problem Base Instruction ataupun Cooperative Learning. Dengan perencanaan yang kreatif guru dapat memberikan tugas atau proyek yang harus dikerjakan siswa dengan memanfaatkan TIK sebagai alat kerja maupun sumber informasi.
Secara teknis guru merancang agar melalui tugas atau proyek tersebut siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam :
a. mencari dan menemukan informasi dari
berbagai media dan sumber informasi, menyeleksi secara kritis dan membuat
sintesa yang obyektif (memanfaatkan bibliography, browsing)
b. mengembangkan ide/kesimpulan
menggunakan TIK untuk membuktikan dan menguraikan proyek mereka secara akurat
(memanfaatkan worksheed, spreadsheed).
c. bertukar dan berbagi informasi
secara langsung dalam presentasi maupun secara tidak langsung melalui berbagai
media TIK (memanfaatkan powerpoint, flash, publisher, e mail, blog, web etc. )
d. mereview, memodifikasi dan mengevaluasi
proyek mereka, melakukan refleksi atas mutu dan kemajuan pekerjaan mereka
(memanfaatkan tanggapan, coments, reply)
Pendekatan
TIK ini dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran di semua jenjang sekolah.
Tentu di jenjang SD belum dapat diterapkan di kelas-kelas awal. Di kelas 4 ke
atas pendekatan ini sudah dapat dikenalkan secara sederhana dan terbatas.
Penguasaan TIK sejak dini adalah bekal penting bagi perkembangan anak di
kemudian hari.
D. Strategi Perencanaan TIK dalam
Pendidikan
1. Pengertian
a. Strategi
Istilah
strategi berasal dari kata benda strategos, merupakan gabungan dari kata
stratos (militer), dengan ago (memimpin). Pada awalnya, strategi berarti
kegiatan memimpin militer dalam menjalankan tugas-tugasnya dilapangan. Kemudian
konsep strategi diterapkan pula dalam bidang manajemen, dunia usaha,
pengadilan, dan pendidikan. Hard, Langley dan Rose dalam sudjana (1986)
mengemukakan “Strategi is perceived as plan or a set of explisit intention
preceeding an controling actions” (strategi dipahami sebagai rencana atau
kehendak yang mendahului dan mengendalikan kegiatan). Strategi merupakan
rencana umum/pokok untuk mencapai tujuan organisasi melalui alternatif
pemilihan tindakan yang diperlukan dan alokasi sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Perencanaan
Perencanaan
berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencanaan
harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis
kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
c. Teknologi
Menurut
Djoyohadikusumo (1994 : 222) teknologi, berkaitan erat dengan sains (science)
dan perekayasaan (engineering). Teknologi adalah rekayasa manusia untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan dengan efektif dan efisien.
d. Informasi
Informasi
sering disebut pesan (message), yang mengandung arti informasi yang datang dari
pengirim pesan yang ditunjukkan kepada penerima pesan. Sementara itu Gordon B.
Davis menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu
bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan
terasa bagi keputusan saat itu dan saat mendatang.
e.Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dan penerimaan pesan. Sedangkan menurut Harold Lasswell (1960) Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa?.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dan penerimaan pesan. Sedangkan menurut Harold Lasswell (1960) Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa?.
2. Komponen
Strategi Perencanaan TIK
Perencanaan TIK
membutuhkan komponen-komponen strategi yang meliputi pengajar, waktu,
prinsip-prinsip perencanaan, manajemen, proyek, integrasi dengan kurikulum,
pembelajaran yang profesional, aspek pembiayaan dan evaluasi
a.
Prinsip-prinsip perencanaan
Hal ini sebagai
dasar dalam merumuskan tujuan yang ideal sesuai dengan kaidah teoritik dan
konseptual ilmu perencanaan (Planning Study). Prinsip-prinsip perencanaan
adalah. Perencanaan hendaknya mempunyai dasar nilai yang jelas dan mantap.
Nilai yang menjadi dasar bisa berupa nilai budaya, nilai moral, nilai religius,
maupun gabungan dari ketiganya. Acuan nilai yang jelas dan mantap akan memberikan motivasi yang kuat untuk
menghasilkan rencana yang sebaik baiknya
Perencanaan
hendaknya berangkat dari tujuan umum. Tujuan umum itu dirinci menjadi khusus,
kemudian bila masih bisa dirinci menjadi tujuan khusus, itu dirinci menjadi
lebih rinci lagi. Adanya rumusan tujuan umum dan tujuan tujuan khusus yang
terinci akan menyebabkan berbagai unsur dalam perencanaan memiliki relevansi
yang tinggi dengan tujuan yang akan dicapai.
Perencanaan
hendaknya realistis. Perencanaan hendaknya disesuaikan dengan Sumber daya dan
dana yang tersedia. Dalam hal sumber daya, hendaknya dipertimbangkan kuantitas
maupun kualitas manusia dan perangkat penunjangnya. Perencanaan sebaiknya tidak
mengacu pada sumber daya dan yang diperkirakan akan dapat disediakan, melainkan
pada sumber daya dan dana yang nyata nyata ada.
Perencanaan
hendaknya mempertimbangkan kondisi sosio budaya masyarakat, baik yang mendukung
maupun menghambat pelaksanaan rencana nanti. Kondisi sosio budaya tersebut
misalnya sistem nilai, adat istiadat, keyakinan, serta cita cita. Terhadap
kondisi sosio budaya ymg mendukung pelaksanaan rencana, hendaknya telah
direncanakan cara memanfaatkan secara maksimal faktor pendukung itu. Sedangkan
terhadap kondisi sosio budaya yang menghambat, hendaknyta telah direncanakan
cara untuk mengantisipasinya dan menekannya menjadi sekecil-kecilnya.
Perencanaan
hendaknya fleksibel. Meskipun berbagai hal yang terkait dengan pelaksanaan
rencana telah dipertimbangkan sebaik-baiknya, masih mungkin terjadi hal-hal di
luar perhitungan perencana ketika rancana itu dilaksanakan. Oleh karena itu,
dalam membuat perencanaan, hendaknya disediakan ruang gerak bagi kemungkinan
penyimpangan dari rencana sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang terjadi di
luar perhitungan perencana.
b. Manajemen
Manajemen
menurut George R, Terry merupakan proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan : perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing),
pengarahan (Directing)dan pengendalian (Controling), yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Perencanaan
merupakan fungsi pertama yang fundamental dalam proses manajemen. Lancarnya
fungsi-fungsi lainnya banyak bergantung pada perencanaan. Perencanaan bukan
saja diperlukan untuk memulai pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya,
seperti penggorganisasian, pengarahan, pengendalian dan lain-lain, tetapi juga
diperlukan bagi setiap fungsi tersebut. Di bawah ini akan dijelaskan arti
definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen POLC :
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan adalah suatu
kegiatan membuat tujuan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi perngorganisasian adalah
suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain
yang dimiliki untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai
tujuan perusahaan.
3. Fungsi
Pengarahan (Directing)
Fungsi
pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan
kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi
Pengendalian (Controling)
Fungsi
pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang
telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
c. Proyek
Proyek
adalah serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang
dinyatakan dengan jelas dalam periode waktu dan anggaran yang telah ditentukan.
Jadi proyek adalah kegiatan sementara yang membutuhkan sumber daya,
mengeluarkan biaya dan menghasilkan sesuatu dalam jangka waktu tertentu, untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Proyek bisa mempunyai bentuk, ukuran, jangka
waktu, dan kompleksitas yang bervariasi. Proyek TIK biasanya dilakukan untuk
mengatasi kesenjangan sistem yang berakibat pada proses pendidikan yang tidak
efektif dan tidak efisien. Proyek TIK memerlukan proses dan metodologi yang
didukung oleh TIK. Proyek juga dapat menentukan bagaimana mencapai
hasil/keluaran proyek dan menentukan kebutuhan, seperti orang, sumber daya
(peralatan)
d. Waktu
Waktu
adalah durasi dan waktu perkiraan penyelesaian pekerjaan. Pengaturan waktu
digunakan untuk mengidentifikasi hal-hal yang perlu diselesaikan agar sebuah
pekerjaan dapat dinyatakan selesai sepenuhnya.
Strategi pencapaian untuk mencapai harapan tercapainya TIK di sekolah dan profil sumber daya yang menguasai TIK meliputi waktu yang dibutuhkan berupa target pencapaian baik jangka pendek (Jangka waktu 1 tahun atau kurang) dan jangka panjang (Jangka waktu 5 tahun atau lebih).
Strategi pencapaian untuk mencapai harapan tercapainya TIK di sekolah dan profil sumber daya yang menguasai TIK meliputi waktu yang dibutuhkan berupa target pencapaian baik jangka pendek (Jangka waktu 1 tahun atau kurang) dan jangka panjang (Jangka waktu 5 tahun atau lebih).
e. Pengajar
Seorang
pengajar bertanggung jawab terhadap pelajaran-pelajaran yang berbeda dengan
mengkonsentrasikan pada pengembangan keterampilan-keterampilan TIK dan
transmisi pengetahuan.
Pengajar
perlu mengembangkan melek TIK mereka, mempelajari bagaimana menerapkan TIK
kepada sekumpulan tugas personal dan profesional. Penekanannya adalah pada
pelatihan dalam serangkaian alat-alat dan aplikasi-aplikasi, dan meningkatkan
kesadaran mereka tentang peluang-peluang menerapkan TIK kepada pengajaran
mereka dimasa datang.
f. Integrasi dengan Kurikulum
Integrasi
adalah koordinasi rencana untuk menyusun dokumen yang konsisten dan koheren.
Dalam hal ini TIK terkait dengan kurikulum terutama sebagai dasar dalam
perumusan tujuan pemenuhan bahan pembelajaran, strategi pembelajaran dan
evaluasi. TIK pada dasarnya sebagai alat untuk membantu (support) pencapaian
target kurikulum. Dalam hal ini TIK berfungsi sebagai tambahan (suplement),
pelengkap (complement), pengayaan (enrichment), dan pengganti (substitution)
sistem pembelajaran tradisional sebagaimana digariskan dalam kurikulum
g. Pembelajaran yang professional
TIK
menuntut pola pembelajaran modern, pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik sehingga pembelajaran ini lebih mengaktifkan peserta didik, dan terpusat
pada kebutuhan, minat (Learning by interest), bakat dan kemampuan peserta didik
dan menggunakan berbagai learning resources, sehingga pembelajaran akan sangat
bermakna (meaningful). Aspek-aspek tersebut merupakan pola dasar pembelajaran
untuk diaplikasikan dalam pembelajaran berbasis TIK.
h. Aspek Pembiayaan
Hal ini
menjadi fokus perencanaan yang mempertimbangkan : perolehan sumber pendanaan,
pola pengelolaan dana yang diperoleh, responsibility, accountability, dan
sustainability dana untuk kesinambungan dan keberlanjutan program TIK. Hal ini
mengingat aplikasi TIK sarat dengan kebutuhan dana untuk pengadaan fasilitas,
pengelolaan program, dan pemeliharaan fasilitas.
Dalam
perencanaan aspek pendanaan diperlukan kejelasan sumber (clarity of budget
resources) sehingga tidak menjadi permasalahan pada saat realisasi program.
i. Evaluasi
Evaluasi
mencakup penilaian terhadap keseluruhan terhadap sistem sekolah. Pengembangan
terhadap satu aspek seharusnya juga menciptakan pengembangan terhadap aspek
lainnya.
Evaluasi
seharusnya memberikan kemungkinan bagi sebuah sistem untuk menentukan apakah
hasil-hasilnya telah terpenuhi, dan kemudian meninjau dan merevisi berdasarkan
hal itu. Alokasi-alokasi anggaran, kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur
TIK seharusnya bersesuaian dengan visi, filsafat-filsafat pengajaran dan
pilihan-pilihan kurikulum.
C.
MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) BAGI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
1.Kemudahan Berkomunikasi
Dengan buatan TIK, setiap orang dapat berkomunikasi dengan cepat, murah dan efisien. Orang bisa menggunakan komunikasi tidak langsung seperti surat elektronis, komunikasi langsung melalui chatting, ataupun bertatap muka secara elektronis melalui videokonferensi.
Dengan buatan TIK, setiap orang dapat berkomunikasi dengan cepat, murah dan efisien. Orang bisa menggunakan komunikasi tidak langsung seperti surat elektronis, komunikasi langsung melalui chatting, ataupun bertatap muka secara elektronis melalui videokonferensi.
2.Dukungan Pembelajaran
banyak program komputer yang ditujukan untuk mempermudah
orang dalam mempelajari ilmu pengetahuan maupun bahasa asing. dengan dukungan
multimedia, ilmu-ilmu yang sering dianggap sulit dapat disajikan dalam bentuk
atau cara yang membuat orang senang mempelajarinya. Sesuatu materi juga dapat
dipelajari dengan komputer tanpa harus menginstal program karena program ditauh
pada penyedia dan kita cukup mengunjungi situs webnya.
3.Penghematan Biaya
Pebisnis dapat menggunakan TIK untuk menjalankan bisnis
dengan harapan dapat melakukan penghematan biaya sehingga bisa menjual produk
dengan lebih mudah dan meningkatkan kompetisi dengan pesaing. Berbagai
perusahaan bisa saling bekerja sama untuk bertukar informasi secara otomatis
sehingga tidak perlu melibatkan orang lain secara khusus. Mesin otomatis dapat
bekerja menggantikan peran manusia sehingga produksei menjadi lebih mudah dan
kualitas seragam bisa diperoleh.
4.Penghilangan Kendala Waktu
Dengan dukungan TIK, perusahaan dapat melayani pelanggan
selama 24 jam sehari. Perusahan dapat mengoperasikan bisnis tanpa kendala
waktu. Nasabah bank bisa mengambil uang kapan saja dengan cukup mendatangi
mesin ATM. Bank pun tidak perlu menggaji tellet untuk bekerja 24 jam nonstop.
Mobile banking memungkinkan nasabah bank melakukan transaksi atau melihat saldo
dari mana saja, Sekalipun mungkin ia sedang berada di hutan atau negara lain
yang tidak menyediakan ATM bank bersangkutan
5.Peningkatan Layanan
TIK dapat digunakan untuk meningkatkan layanan dan kepuasan
pelanggan. ATM, mobile banking, toko online merupakan salah satu bentuk
peningkatan layanan kepada pelanggan. Perbaikan layanan tersebut diharapkan
mampu menjaga loyalitas pelanggan. Banyak pemerintah kita atau kabupaten yang
menyelenggarakan e-gov dalam rangka memberikan kemudahan dalam melayani
masyarakat atau pebisnis.
6.Peningkatan Produktivitas Kerja
TIK juga dapat digukana untuk meningkatkan produktivitas
kerja sehingga pekerja dapat memberikan sumbangan berarti yang lebih banyak
kepada institusi tempat mereka bekerja. Hal – hal yang menjemukan seperti
melakukan perhitungan kredit dapat dialihkan ke komputer dan pekerja dapat
memanfaatkan waktunya untuk berfikir ke hal0hal yang lebih produktif atau
meningkatkan kreativitasnya sehingga lebih memberi manfaat bagi perusahaan.
:)
BalasHapusTulisan Bagus, Insyaallah bermanfaat. Lebih lengkap kalau diberi sumber buku sebagai acuan.
BalasHapus